HARGA KOPI ARABIKA BAJAWA RP 35.000 WA 085710475675 JL. BALAIDESA NO 28 JATIRASA, JATIASIH BEKASI |
Kelembagaan ekonomi klaster kopi berbentuk koperasi dengan jumlah anggota 1080 orang.
Anggota kelompok ini tersebar ke dalam 1 Koperasi Primer, yakni Masyarakat Perlindungan Indikasi
Geografis Arabika Flores Bajawa dan 4 Koperasi Sekunder, yaitu Papa Wiu, Primavera, Kagho Masa dan Fa Masa dan Papa Taki.
Konsultan PUMKM KPw BI NTT, Yosef Boli Sura, menyampaikan pemahaman mereka tentang, budidaya, panen, pasca panen, dan pemasaran sudah memadai berkat pendampingan dari Pemda dan NGO (VECO).
Dari sisi produksi, total luas lahan yang dimiliki kurang lebih 6.500 ha. Rata-rata produksi sebanyak 1 ton per ha kopi green bean. Kopi arabika Flores Bajawa berasal dari dataran tinggi 900-1200 mdpl.
Pada tahun 2012 Kementerian Hukum dan HAM, memberikan sertifikat Indikasi Geografis dan menetapkan daerah ini menjadi daerah produksi kopi arabika Flores Bajawa.
"Jalur pemasaran produk, selama ini mereka memasarkan produknya dari lokasi kebun langsung ke koperasi. Koperasi menjualnya ke PT. Indokom dan MTC, PT.Indokom dan MTC menjualnya ke pembeli dari AS dan Australia. Pada 4 September 2018, Bank Indonesia menginisiasi pembentukan klaster kopi dan melakukan MoU bersama Pemda Ngada dan Bank NTT," tuturnya.
Ketua Koperasi Sekunder Arabica Flores Bajawa(kopsek-AFB), Albertus Gua, ketika dihubungi Pos Kupang, Jumat (8/3/2019), mengatakan untuk produksi dari tahun ke tahun mengalami kemajuan. Karena petani mulai memerhatikan kopi secara serius, dalam artian tekhnik budidayanya.
"Selalu ada pemangkasan cabang-cabang yang tidak bermanfaat lagi, sesudah panen. Ada rehabilitasi peremajaan pohon-pohon tua dan malahan sekarang mulai ada penanaman kembali," tuturnya.
Terkait pemasaran untuk usaha yang berkantor di Jalan Soegyopranoto Bajawa ini sudah bagus. Karena mempunyai dua buyer dan pemasaran sudah sampai pada angka Rp 8 miliar.
Reviews:
Posting Komentar